Peluang
merupakan suatu kondisi yang berada dalam lingkaran dua faktor, yaitu :
1. Banyaknya percobaan
2. Banyaknya pelaku percobaan
Peluang
akan menghasilkan nilai yang besar ketika kita (pelaku percobaan) bisa
melakukan percobaan yang menghasilkan nilai lebih baik dari pelaku percobaan
lainnya. Hal ini terlihat jelas bahwa kualitas dan kapasitas memang menjadi
suatu kebutuhan dan keharusan. Bila tidak demikian, maka akan mudah sekali kita
kalah dan tidak berhasil meraih apa yang kita inginkan.
Ada
dua prinsip mendasar untuk dapat mengoptimalisasi setiap peluang, yaitu :
“ Jika semua orang banyak berfikir
bahwa suatu peluang itu sulit dicapai, maka boleh jadi disanalah kesempatan
terbesar kita untuk berhasil. Ingat, kesuksesan tidak ditentukan oleh cerdas
dan hebatnya seseorang. Kesuksesan hadir untuk mereka yang memimpikannya dan
berjuang mati-matian merealisasikan mimpi-mimpinya.”
“ Kegagalan sejati adalah saat kita
tidak mau mencoba. Sebab sudah dipastikan bahwa kita sudah gagal sebelum
kegagalan yang sebenarnya tiba. Namun jika kita berani mencoba, setidaknya ada
peluang untuk menang atau minimal mendapatkan pengalaman berharga. Hingga suatu
saat nanti, jika ada hal serupa, jiwa jauh lebih siap untuk mencoba dan
mendapatkannya, satu poin lebih disbanding orang yang belum pernah mencoba.
Lalu apa yang ditunggu, ambillah semua peluang itu.”
Kedua
prinsip tersebut saling bersinergis dan menguatkan, akan memperoleh hasil yang
nyata apabila keduanya diaplikasikan dengan benar. Satu prinsip lagi untuk
menjadikan proses maupun hasil memperoleh keberkahan, yaitu :
“ Memasrahkan hasil kepada Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana yaitu Allah SWT, atau biasa disebut Tawakkal.
Tawakkal bukan membuat kita lemah dan tidak percaya diri, namun justru membuat
kita berhati-hati dan teliti terhadap apa yang kita lakukan. Selain itu, dengan
tawakkal akan menjadikan kita memudahkan dalam setiap evaluasi, sehingga kita
mengetahui kemampuan kita pada bidang yang dituju.”
Dimanapun,
kapanpun dan saat apapun berusahalah memaksimalkan peluang yang ada, karena
bisa jadi peluang tersebut tidak terulang kembali dan merupakan peluang
terakhir dari Allah SWT. Oleh karenanya, tidak rugi menjadi seorang yang aktif,
tertib dan analitis.
Dan katakanlah, : “ Bekerjalah kamu,
maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang Maha Mengetahui akan gaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Q.S. At-Taubah : 105)
Referensi : Buku Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses ! (Setia Furqon Kholid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar