Tingginya harga pakan ikan
sebenarnya disebabkan oleh besarnya biaya produksi bagi pengadaan bahan baku.
Jika bahan baku pembuatan pakan ikan disubstitusi dengan bahan yang tersedia di
daerah sekitar, maka harga pengadaan bahan baku pakan bagi kelangsungan usaha
budidaya tambak dapat ditekan. Bahan baku pakan yang utama adalah komponen
protein yang biasa diperoleh dari sumber hewani ataupun nabati. Salah satu
sumber protein yang melimpah dan belum banyak dimanfaatkan adalah tanaman eceng
gondok. Di mana eceng gondok ini biasanya dianggap sebagai tanaman pengganggu
terutama di daerah aliran sungai. Dengan dimanfaatkannya tanaman eceng gondok
ini sebagai salah satu bahan baku utama pembuatan pakan ikan diharapkan dapat
mengubah asumsi masyarakat luas. Sehingga asumsi yang selama ini beredar di
masyarakat luas tentang keburukan eceng gondok yang dianggap mencemari dan
menghambat aliran sungai berubah menjadi asumsi ternyata tanaman eceng gondok
mempunyai nilai guna dan nilai jual.
Tanaman eceng gondok agar mempunyai
nilai guna dan nilai jual dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku
pembuatan pelet ikan. Di mana dalam penelitian ini nantinya tanaman eceng
gondok berfungsi sebagai pengganti bahan baku pelet yang selama ini terasa
memberatkan para peternak ikan khusunya. Dengan adanya bahan baku tanaman eceng
gondok yang mudah didapat diharapkan mampu menekan biaya produksi. Dengan
memimalisir biaya produksi, tidak mustahil para peternak ikan dapat memperoleh
keuntungan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan penggunaan pelet
buatan. Sehingga kesejahteraan para peternak ikan dapat menjadi lebih baik. Hal
inilah yang mendorong kami untuk melakukan penelitian ini.
Selain tanaman eceng gondok yang
kurang dimanfaatkan oleh masyarakat luas, ternyata biji buah nangka juga kurang
atau bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Sehingga hal inilah yang juga
mendorong kami untuk memanfaatkan biji buah nangka sebagai campuran bahan baku
pembuatan pelet. Dasar dari pemanfaatan biji buah nangka ini sendiri
dikarenakan karena menurut literatur yang kami peroleh, biji buah nangka
mempunyai kandungan gizi yang cukup berpotensi besar di dalam memenuhi
kebutuhan gizi ikan. Sehingga dengan penggunaan biji buah nangka ini sebagai
bahan baku pendukung diharapkan dapat meningkatkan kualitas ikan. Dengan
semakin meningkatnya kualitas ikan tentunya harga jual ikan di pasaran akan
dapat bersaing dengan komoditas ikan import.
Selain kedua bahan di atas,
terdapat bahan baku campuran pembuatan pelet yang mempunyai kandungan gizi yang
selama ini tidak diketahui karena bahan tersebut belum begitu dimanfaatkan.
Bahan tersebut adalah kotoran domba. Selama ini kotoran domba hanya bermanfaat
sebagai pupuk organik. Ternyata di dalam kotoran domba terdapat beberapa
kandungan gizi dan mineral yang masih dapat digunakan atau di daur ulang. Hal
ini dapat dilihat dari besarnya kandungan protein pada kotoran domba sekitar
25,5% (www.ideelok.com).
Sehingga dengan penggunaan kotoran domba ini sebagai bahan campuran pembuatan
pelet diharapkan dapat meningkatkan kandungan gizi pelet sesuai dengan
kebutuhan ikan.
Pada penelitian ini, nantinya kami
mencoba untuk membuat pelet dengan menggabungkan tanaman eceng gondok, biji
buah nangka, dan kotoran domba yang dinilai masyarakat luas kurang begitu
memiliki manfaat. Di mana pada penelitian ini nantinya biji buah nangka akan
digunakan sebagai perekat dalam pembuatan pelet, yang sebelumnya biji buah
nangka ini terlebih dahulu dibuat dalam bentuk tepung. Biji buah nangka dipilih
sebagai perekat karena mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 36,7%. Sedangkan
dalam penelitian ini, bagian tanaman eceng gondok yang lebih diutamakan adalah
bagian batangnya untuk bahan baku pembuat pelet ini. Serta pada kotoran domba
akan dikeringkan terlebih dahulu sebelum nantinya digunakan sebagai salah satu
bahan baku pembuatan pelet. Dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan
produk pelet dengan kualitas yang lebih unggul apabila dibandingkan produk pelet
yang berasal dari produksi industri pakan ternak, serta harganya terjangkau
oleh para peternak ikan khususnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar