Sejak lama masyarakat Indonesia telah berprofesi
sebagai peternak, baik jenis ternak besar seperti sapi, kerbau, domba, kambing,
kuda dan babi, mapun ternak unggas dan burung seperti burung dara, ayam, itik,
angsa dan burung puyuh. Hal tersebut memang bisa dikembangkan dan ditingkatkan
dengan tersedianya sumber pakan hewan yang melimpah di Indonesia. Bahkan tahun
belakangan ini, masyarakat Indonesia yang memelihara hewan tidak lagi dominan
dari desa, masyarakat perkotaan juga gemar memelihara hewan sebagai peliharaan,
seperti : hamster, kelinci, anjing dan kucing.
Dalam bisnis dan dunia peternakan, kesehatan ternak
merupakan aspek manejemen yang penting, sebab pengetahuan yang baik akan
kesahatan ternak inilah yang akan menjadikan peternak berhasil menghasilkan
produk ternak unggulan. Oleh karena itu, banyak peternak sebisa mungkin
melakukan berbagai hal demi memenuhi hal tersebut. Ada yang memanfaatkan
obat-obatan secara alami, ada yang memakai obat dari pabrik dan yang jelas
mereka memanfaatkan jasa dari Dokter hewan. Semua itu tidaklah dipermasalahkan,
yang penting adalah bagaimana ternak yang dipelihara nantinya dapat membawa
hasil yang baik dan keuntungan yang besar.
Dalam realita di Indonesia sekarang ini masih banyak peternak yang sedikit paham dengan penggunaan beberapa tanaman sebagai obat alami dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada ternaknya, sehingga banyak yang bingung dan lebih cenderung untuk membeli obat yang sudah jadi daripada membuatnya sendiri meskipun biaya obatnya mahal. Pada kesempatan ini, kami mengamati beberapa kambing di desa Daliwangun kecamatan Sugio kabupaten Lamongan yang terkena kutu. Setelah kita amati pada seluruh tubuh kambing, hampir di seluruh tubuh kambing tersebut terdapat banyak kutu. Karena letak desa yang cukup jauh dari pusat kota Lamongan serta belum banyak Dokter hewan maupun apotik disana, warga sering kesulitan untuk mengobati hal itu.
Dilain pihak, keberadaan tanaman yang berkhasiat untuk mengobati kutu pada kambing tersebut sangat berlimpah, dalam hal ini misalnya adalah daun Trembesi (Samanean saman) dan Waru (Hibiscus tiliaceus). Oleh karena itulah, pemahaman terkait hal ini penting untuk diketahui masyarakat sekitar tersebut. Sehingga adanya pohon Trembesi dan Waru tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat disana.
Dalam realita di Indonesia sekarang ini masih banyak peternak yang sedikit paham dengan penggunaan beberapa tanaman sebagai obat alami dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada ternaknya, sehingga banyak yang bingung dan lebih cenderung untuk membeli obat yang sudah jadi daripada membuatnya sendiri meskipun biaya obatnya mahal. Pada kesempatan ini, kami mengamati beberapa kambing di desa Daliwangun kecamatan Sugio kabupaten Lamongan yang terkena kutu. Setelah kita amati pada seluruh tubuh kambing, hampir di seluruh tubuh kambing tersebut terdapat banyak kutu. Karena letak desa yang cukup jauh dari pusat kota Lamongan serta belum banyak Dokter hewan maupun apotik disana, warga sering kesulitan untuk mengobati hal itu.
Dilain pihak, keberadaan tanaman yang berkhasiat untuk mengobati kutu pada kambing tersebut sangat berlimpah, dalam hal ini misalnya adalah daun Trembesi (Samanean saman) dan Waru (Hibiscus tiliaceus). Oleh karena itulah, pemahaman terkait hal ini penting untuk diketahui masyarakat sekitar tersebut. Sehingga adanya pohon Trembesi dan Waru tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar